Spirit Carries On: Where Do We Come From

/ Tanggal: 18 Maret 2018

"where do we come from? 
why are we here? 
where do we go when we die?" nyanyi dulu brow. 
Tau lagu ini ga? Lagunya dream theater, band cadas asal Boston, Amerika serikat. Well, you know lah band cadas asal Amerika pula, pasti ngertilah gimana cara berfikirnya ala negara liberal. Eh kok malah bahas bandnya. Yg mau saya bahas mah liriknya euiy, kena ati banget liriknya, coba deh perhatiin, "where do we come from". Dari mana kita berasal?

Pernah ga sih kalian mikir, dari mana sih sebenernya kita, ngapain sih kita di sini? Ini nih pertanyaan yg sering muncul di usia anak anak yg beranjak dewasa, "remaja" kalo bahasa gaulnya. Yuk cari tau dari mana kita berasal, simple aja caranya. Flashback beberapa taun lalu. Saat kita masih kecil, flashbak lagi saat kita masih merangkak, flashback terus sampe kita masih merah, nah sebelum itu pastilah tau dari mapel biologi kalo kita dilahirkan dari seorang ibu. Nah lalu ibu dari siapa, gampang kan jawabnya dari nenek, gitu seterusnya sampai ke nabi adam. Nah lhoh sekarang adam dari mana? Dari batu kayak kera sakti? Tiba tiba ada secara ajaib kayak jin lampu? Pasti ndak kan.

Kalo kita pikirkan, hal sederhana aja seperti rumah, pastilah ada yg merancang, membangun, dan merawatnya kan. Nah apalagi kita yg kata orang orang makhluk sempurna. Pastilah ada yg mendesign, membangun eh lebih tepatnya "menciptakan". Nggak mungkin manusia dengan design yg agung nggak ada yg menciptakan. Dengan segala sistem yg ada pada manusia, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan lain lain. Aish pasti rumit kan penjabarannya, saking rumitnya sampe mengenal anatomi tubuh manusia sendiri aja masih banyak yg zonk kan waktu ujian biologi. Heheh. Berarti ada kekuatan yg maha dasyat yg menciptakan kita. Terus apa dong yg menciptakan kita? Kayak tadi rumah contohnya ada yg membangun.

 Pikirkanlah apakah yg membangun dan yg dibangun sama? Maksudnya apa ada rumah yg bisa membangun rumah? Yg membangun dan yg dibangun pastilah berbeda. Yg membangun manusia, yg dibangun rumah. Begitulah dengan manusia. Yg diciptakan manusia, yg menciptakan "Tuhan".

Tuhan. Apa sih Tuhan itu? Terus sering kita dengar ada Tuhan ini ada Tuhan itu, terus mana dong yg sebenernya Tuhan? Well, mari kita berpikir praktis tapi taktis. Sudah kita bahas sebelumnya bahwa yang membangun dan yang dibangun adalah sesuatu yang berbeda, begitu pula dengan yang menciptakan dan yang diciptakan pastilah sesuatu hal yang berbeda. Dengan kata lain pencipta tak akan pernah sama dengan yang diciptakan. Jadi kita bisa menyeleksi Tuhan Tuhan yang palsu. Tuhan yang palsu yang bagaimana? Tuhan yang palsu adalah Dia yang sama atau disamakan dengan makhluk. Nah, sampai sini aja kita udah bisa ngebedain mana Tuhan yang palsu dan mana Tuhan yang sebenernya. Praktis dan taktis. Hehe.

Dan dari sekian banyak agama yang ada di bumi ini, hanya ada satu agama yang Tuhannya berbeda dari makhluk. Dialah Allah. “katakanlah : Dialah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung padaNya segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara denganNya” (Q.S Al-Ikhlas). Ayeee, sekarang kita bisa mengetahui bahkan membuktikan adanya sang Pencipta.


Nah sekarang ke kalimat ke dua dari lirik lagu tadi, “Why are we here?”. Eh sebelum kita tau apa tujuan kita hidup, ada baiknya kita mengenal “apa” kita. Agar kita bisa membedakan “kita” dengan makhluk lain. Apa sih kita? Banyak sih yang bilang kita adalah makhluk sempurna yang dinamakan manusia. Nah yang dimaksud sempurna disini adalah bahwa kita dikaruniai fisik, akal, sekaligus nafsu. Bedalah dengan jin yang nggak punya fisik, beda pula sama monyet yang ga punya akal. Jadi kalau kau mau disebut manusia, gunakan fisik, akal dan nafsumu sesuai apa yang sang pencipta mau. Nah loh taunya sang Pencipta mau kita ngapain dari mana coba? Hey, bukankah kita mempunyai kitab ajaib yang segala petunjuk ada padanya? Sering sih kita nyebutnya kitab suci. Al-qur’an. Eh tapi tunggu dulu. Bisa dipercaya nggak nih kitab? Well, sama dengan Pencipta tadi, mari kita buktikan kebenaran Al-Qur’an, apakah kitab dari Allah yang sebagai petunjuk hidup manusia, atau bukan.

Kita bedah dari segi bahasanya, bahasa yang dipakai Al Qur’an adalah bahasa arab, wajar dong kalau kita curiga bahwa kitab itu yang buat adalah orang arab. Eits, tapi bener bener ajaib. Di kitab itu bahkan ada tantangannya buat orang arab sendiri. Di dalam surat At Thur ayat 34 “maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur’an itu jika memang mereka adalah orang orang yang benar”. And we all know, sampai detik ini, nggak ada satupun orang didunia ini yang sanggup mendatangkan kalimat kalimat yang minimal sama dengan Al Quran. Lah itu lebih besar lagi kan variablenya. “nggak ada satupun orang diDUNIA ini yang sanggup mendatangkan kalimat serupa Al Qur’an.”, kalau orang satu dunia aja nggak sanggup apa lagi Cuma orang arab? Sampai sini aja kita udah buktiin bahwa Al Qur’an bukan buatan manusia, apalagi manusia arab, eh orang arab.

Masih ragu? Well, kita tau bahwa yang mengenalkan Al Qur’an adalah Rasullullah, Nabi Muhammad. Eh tapi tunggu, nabi Muhammad itukan orang arab, lha tadi semua orang arab, bahkan semua orang dunia aja nggak sanggup membuat yang serupa Al Qur’an, apalagi Cuma seorang Muhammad? Nah kan udah tau kan jawabannya. Berarti memang benar bahwa Al Qur’an adalah kitab dari Allah, kitab dari Pencipta kita. Eh ada fakta lagi bro yang jangan sampai lupa. Kalau Al Qur’an adalah kitabullah, berarti yang membawa juga memang benar utusan Allah. Benar memang jika Muhammad adalah rasul Allah. Horash, kita sudah membuktikan adanya Pencipta, membuktikan kebenaran Al qur’an, dan membuktikan kerasullan Nabi Muhammad. Dan ini yang akan menjadikan jembatan kita dengan Allah. Yang akan menghubungkan antara yang dicipta dan pencipta.

Kita bisa mengetahui apa mau sang pencipta kita menciptakan kita dengan mempelajari kitabNya dan kita bisa menjawab “why are we here?”. Kalau kita nggak tau apa tujuan kita diciptain mah apa bedanya kita sama monyet? So, come on gunain akal kita untuk memikirkan untuk apa kita diciptakan. Dengan sangat gamblang di salah satu ayat di Al qur’an menjelaskan untuk apa kita hidup. “dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.” (QS Adz Dzaariyaat : 56). Jelas banget kita disuruh ngapain kan? Cuma satu loh bro, ibadah. Simple kan hidup itu? Nah yang bikin ribet mah kita sendiri. Kalau kita mengikuti apa kata Qur’an mah kita lakuin apapun itu kita niatkan ibadah. Jadi apapun yang diperintah kita laksanakan, apapun yang dilarang kita tinggalkan.

Lah terus apa manfaatnya kalau kita ngikutin Qur’an? Nah itulah hubungan sama lirik ketiga dari lirik tadi “where do we go when we die?”. Kemana kita bakal pergi setelah mati? Apa kita cuma bakal mati dan ga bakal terjadi apa apa lagi? Atau kita akan menemui kelanjutan hidup kita? Ya kalau kita tadi uda ngebuktiin bahwa al qur’an adalah kebenaran berarti benar pula isinya kan. Dijelaskan dalam Al qur’an bahwa kita akan mempertanggung jawabkan apapun yang kita lakukan didunia ini. Dan tentang apa yang akan kita gapai di akhirat nanti. Apakah surga atau neraka? Nah itulah yang akan ngebedain kita sama monyet, eh maksud saya sama makhluk lain. Karena hanya dengan mempelajari dan mengamalkan al qur’an lah yang sanggup memanusiakan manusia.

Oleh : Rifanda Bima ( Komunitas Inspirasi Shubuh Wonosobo )

Silahkan berkomentar dengan baik

 

Start typing and press Enter to search