Dengan Ghorizah Baqo'nya Seolah Ingin Menunjukkan Inilah Aku!

Inilah Aku ! 

Oleh Pristian Surono Putro (Pembina Forum Komunikasi Remaja Masjid Wonosobo) 

"Dekke ngapa mlirik ?" Seloroh seorang siswa SMP ketika berpapasan dengan siswa SMP lainnya.

"Deke wani pa karo nyong, tak ajar kowe !" Membalas umpatannya. 

Dari dialog singkat itu melayanglah nyawa seorang pelajar SMP di Wonosobo dihajar ramai-ramai. 

Remaja mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan teman sebaya ( peer group ). Berkumpul menjadi bagian untuk melakukan identifikasi diri, diakui keberadaannya, menunjukkan eksistensi ( Gharizah Baqa' ). Oleh karenanya akan mudah kita jumpai remaja berkumpul baik itu perkumpulan sifatnya informal, semacam komunitas, maupun kumpul-kumpul yang bernuansa formal. 

Fenomena geng motor anarkis, tawuran pelajar, adalah salah contoh bentuk kumpul-kumpul itu. Ada juga yang lainnya semisal komunitas baca, osis, rohis, pecinta motor bobokan, dsb. Lihat disekitar alun-alun kota akan kita dapati komunitas pecinta motor yang beragam variatif yg kumpul-kumpul di malam-malam tertentu. Komunitas Bloger, fans sepak bola, Komunitas Punk, Regae, komunitas ngegembel, dan lain sebagainya. 

Saya merasa aneh bin lucu terhadap kejadian saat masa putih abu-abu masa SMA, saat saya dibonceng oleh salah seorang sahabat. Awalnya tidak ada yang aneh sambil boncengan naik motor kami berdua ngobrol ngalor ngidul gak jelas. Hingga kemudian teman dari kelas lain menyalip motor kami. Nah sahabat saya yg bonceng saya ini seolah tak terima disalip, padahal kawan beda kelas ini hanya menyalip biasa. Setelah nyalip penyalip, sambil motor digeber-geber seolah puas kecepatan kembali normal biasa. Namun tiba-tiba kami disalip ulang, tapi agak berbeda kali ini kawan beda kelas ini saat menyalip sambil geber-geber motor. 

Akhirnya dari perasaan ingin menunjukkan INILAH AKU akhirnya saya sebagai yang dibonceng dibuat senam jantung karena kami jadi kejar-kejaran seolah lomba motor GP. 

Sebenarnya kecenderungan para remaja untuk menunjukkan INILAH AKU adalah hal yang fitrah. Membentuk berbagai kegiatan, komunitas yang menampung kecenderungan adalah salah satu cara untuk melakukan pendekatan. Tentu saja tidak semua kegiata,dan sembarang komunitas tentunya, bahkan perlu menumbuhkan dalam diri para remaja untuk agar mereka lantang berteriak SAKSIKANLAH BAHWA AKU SEORANG MUSLIM ! []