"Dilan, Yuk Ngaji !" Seru Zadit.
"Maaf Mas, belum bisa, mau tawuran dulu, tapi gak tau kalau besok", sambil lalu menggunakan motor bututnya, sementara Zadit hanya melihat dengan muka datar dipinggiran jalan.
-
Nama lengkapnya Dilan Bakwan, remaja SMA kelas XI sebuah SMA di Purworejo. Sementara Zadit adalah mahasiswa UI yang sedang PKL di sekolah SMA Purworejo. Purworejo beberapa hari ini diguyur hujan gerimis. Alun-alun kota yang baru direnovasi membuat nuansa semakin eksotik. Barisan anak muda geng motor berjajar rapi tiap pekannya. Dilan Bakwan adalah salah satu remaja yang kesohor.
-
Sabtu malam, DilBak alias Dilan Bakwan bersama Milea Milenial bergandengan jalan bareng mengusuri temeramnya alun-alun kota. Bulan, dan bintang menjadi saksi bisu hubungan ilegal Bakwan Milenial ini. Rasanya sedap disantap dalam gelapnya alam Kapitalisme-Sekular, dibumbui dengan rayuan liberal. Namun ada apakah di depan sana ? Ada sebarisan anak-anak muda membawa lentera ditengah asyiknya remang-remang gelap, siapa mereka ? Apa yang mereka lakukan ?
-
"Asalamu'alaikum.., seru pemuda itu dihadapan Bakwan Milenial.
"Wa'alaikumsalam ", jawab Milenial sementara Bakwan hanya melongo saja.
"Kalian berdua sudah menikah atau baru pacaran ?", tanya pemuda itu.
"Sudah Mil-Mil kita pergi saja, gak usah ditanggepin orang ini, radikal ini orang ", Dilan sewot pergi sambil menarik tangan Mil-Mil, panggilan akrab Bakwan kepada Milenial Sementara pemuda tadi hanya diam tersenyum.
-
"Kayaknya aku pernah liat itu kakak deh !?", sambil menepuk-nepuk pundak Dilan.
"Oh kampret, orang Radikal itu lagi ", muka masam Dilan seperti Bakwan sayup.
-
"Oh itu Kak Hidayat namanya, founder Forum Pemuda Purworejo ( FPP ) ", Teman disampingnya menyahut memberikan penjelasan.
Kantin sekolah dengan masjid. Siang itu suasana kota agak gerah, panas. Seperti panasnya tahun-tahun politik kali ini.
"Dilan, Yuk Ngaji!", suara Zadit mahasiswa UI yang menghentak lamunan Dilan bakwan yang sedang menikmati es teh. Duh Mas Zadit lagi Mas Zadit lagi, setiap sudut sekolah ketemu dia mulu nih, suara hati Dilan Sewot.
"Ayo Mas, siapa yang mau nyeramahin gue ?" Setengah menantang, sambil mbatin siapa sih yang sok sokan mau nyeramahin gue ketua geng motor ? Tak hadang dijalan n gue hajar baru nyahok lu. ( ngomelnya dalam hati ).
Berangkat Zadit mengantar Dilan Bakwan ke Masjid. Busyet dah ketemu orang radikal itu. Biarin ajalah pura-pura denger ajalah. Ternyata Zadit adalah kenalan baru Hidayat.
"Asalamu'alaikum..," Sambil tersenyum ramah menyambut kedua tamu agung.
"Wa'alaikumsalam..," suara Dilan gak begitu jelas menjawab salam.
"Yat, ini namanya Dilan, dia mau ngaji, aku tak ngelatih anak-anak main bola dulu ya, ini aku dapat jatah jadi wasit, tolong dirawat barang titipan ini ya ", setengah bercanda Zadit mengenalkan Dilan kepada Hidayat.
"Ya, aku sudah tahu siapa dia, rumahnya pun aku tahu, tanggal lahirnya pun aku tahu, bahkan siapa orang tuanya pun aku tahu ", Dijawab santai oleh Hidayat.
"Lho kok tahu ?" Zadit terperanjat mendengar jawabah Hidayat, sementara Dilan Bakwan hanya melongo mendengar jawaban ini.
"Ya tahulah, aku kan wali kelas baru di kelas Dilan, seluruh data murid aku punya, baru dapat SK nya tadi pagi ", enteng Hidayat menjawab.
Mampus gua, ini orang radikal malah jadi wali kelasku.
-
"Sini Dilan " , ajak Hidayat guru muda bidang study Matematika mengajaknya ke dalam Masjid.
Wah mau didoktrin nih aku ! Biarin aja.
-
Dua jam kemudian....
Wajah Dilan berseri-seri, hal pertama yang ia lakukan mendatangi Mil-Mil. Ada apakah gerangan ?
"Mil, maukah kamu menikah denganku ? " rayu Dilan.
"Apa.,apa.., " tersedak makan mie ayam pak hadak mendengar tanya Dilan.
"Kita kan masih SMA ? Masak nikah ? " sergah Mil-mil.
"Jadi kita putus aja! " ucap Dilan.
"Ya baiklah kita putus aja, sebenarnya dari dulu aku mau bilang begitu, kata kakak-kakak muslimah di Rohis Pacaran itu berat, melaksanakan yang diharamkan itu berat dosanya, diancam neraka !", Mengalir lugas dari mulut Mil-mil.
Akhirnya Dilan Bakwan dan Milea Milenial pulang sendiri-sendiri, bayar mie ayamnya juga sendiri-sendiri. Dan nama di facebooknya juga berubah Dilan Bakwan diubah namanya menjadi Muhammad Al Fatih, sementara Milenial mengubah nama di akun facebooknya menjadi Nusaibah.
-
TAMAT
Purworejo, 03/02/'18
Oleh : Pristian Surono Putro (Komunitas Pelajar Hebat)
Oleh : Pristian Surono Putro (Komunitas Pelajar Hebat)

Silahkan berkomentar dengan baik